Halaman

ahlan wa sahlan

Senin, Juni 23, 2014

Kau hanya bisa kujabat dalam mimpi
jauh di dalam kegelapan ilusi
entah mengapa semua tak bisa kuusir
begitu pedih..

Luka mungkin samar oleh masa
tapi ia hanya samar
samar bukan sirna..

Hingga masih kurasa
setiap keping bingkai luka
masa lalu yang tak mau hilang

Aku bertanya, Mengapa?
tak satu pun mampu berkata

Dan kini kau laksana angin
berhembus dan pergi
sesaat kau beri energi
lalu kau hilang tanpa permisi

oh Tuhan, akankah slalu kulalui
hari-hari seperti ini..