Halaman

ahlan wa sahlan

Kamis, April 28, 2011

aku kau dan dia

Kita bagai dua buah atom perlahan mulai saling mendekat
Hingga lebih dari seratus juta sekon kemudian kita bena-benar dekat
Namun apa yang terjadi?
Kestabilan inti kita mulai terkoyak, tak ada lagi getar persahabatan
Kini, dengan kelajuan luar biasa besar, kau tlah menghilang
Membekaskan sekeping logam dengan dua kutub magnet
Manis, dan pahit
Aku tak tahu apa yang terjadi hingga arah momentummu berubah dari arah semula
Mungkin karena sebuah gaya luar yang mulai mempengaruhi
Dan sebuah atom lain yang mulai mendekat
Ah, sebenarnya sudah lama kaian dekat, meski itu tak bisa mengalahkan periode kita dalam putaran persahabatan,
Namun
Itu menimbulkan gesekan-gesekan luka di kalbu
Tak bisakah kita menghadirkan aku kau dan dia dalam satu putaran yang harmonis?
Bukan aku dank au atau kau dan dia, tapi aku kau dan dia, tak bisakah kita?
Oh sahabatku, sungguh aku tak ingin berburuk sangka padamu
Namun sungguh kau telah melesat begitu jauh sejak dia berada di medanku,
Mungkin memang seharusnya aku membiarkan kau saja yang berotasi dengannya, bukan aku
Maaf…

Sabtu, April 09, 2011

Kau dan Dia

Tanpamu, aku yakin bumi ini masih berotasi
Tapi tanpaNya, masihkah bisa?
Tanpamu, aku yakin langit akan selalu memayungi
Tapi tanpaNya, akankah bisa?
Tanpamu, aku yakin mentari tetap berbagi
Tapi tanpaNya, tetapkah bisa?
Ada tiada hadirmu, aku masih sanggup berdiri
Tapi tanpaNya, aku tak kan sanggup
Ada tiada hadirmu, aku masih bisa bernafas
Tapi tanpaNya, aku tak kan bisa
Ada tiada hadirmu, aku masih mampu tersenyum
Tapi tanpaNya, aku tak kan mampu
Hadirmu mungkin mampu mencerahkan mendung hatiku
Tapi hadirNya mampu mencerahkan seluruh jagat raya
Hadirmu mungkin dapat memberiku semangat baru
Tapi hadirNya dapat memberi semangat ke seluruh alam
Hadirmu mungkin menyiratkan kasihmu untukku
Tapi hadirNya selalu menyiratkan kasih untuk seluruh penghuni bumi
Keberadaanmu kadang menggoreskan sayatan di kalbu
Tapi keberadaanNya selalu menutup sayatan itu
Keberadaanmu kadang menorehkan luka di hati
Namun keberadaanNya selalu mengobati luka itu
Keberadaanmu kadang meninggalkan lubang kekecewaan
Namun keberadaanNya selalu menjahit lubang itu
Dan satu hal yang paling aku yakini adalah
Tanpamu aku masih bisa menapaki jejak kehidupanku
Tapi tanpaNya aku tak yakin aku bisa…..
Sungguh aku menyayangimu,
Tapi aku tak ingin rasa ini melebihi cintaku padaNya
Yogyakarta, 19 Januari 2011