Halaman

ahlan wa sahlan

Sabtu, Desember 31, 2011

DIMANA??????????

Menjadi Sahabat yang Baik dengan Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi Sahabat yang Baik dengan Menjadi Pendengar yang Baik Pada tanggal 21 Oktober 2011 saya mengikuti sebuah pelatihan dan workshop dengan judul “Pelatihan Bimbingan Tutor Sebaya” yang diadakan oleh Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta.

Senin, Desember 26, 2011


hati....
bergetar...
tersayat...
pilu...

hati ini menyimpan beribu ukiran, harapan dan kehampaan..
tak ia ketaui
hatiku tlah kupotong-potong
kuberikan pada ia
tapi kini potonganku tlah terbuang olehnya
tak kudapatkan potongan balik darinya
hatiku kini tak utuh

memang aku salah
belum waktunya aku memotong-motong hati ini
harusnya ku persembahkan hati ini hanya untuk Nya semata
bukan pada ia, yang kini tlah bertukar hati dengan yang lain...

akankah Dia mau menerima hatiku ini
akankah Dia mengirimkan potongan hati yang lain untukku?
aku yakin pada takdirNya, aku yakin pada cintaNya

suatu saat nanti...

Jumat, Desember 09, 2011

Maaf Tuk Berpisah-Tashiru

Kau tahu tentang hatiku yang tak pernah bisa melupakanmu
Kau tahu tentang diriku yang selalu mengenangmu selamanya
Kini kusadari Bahwa semua itu
Adalah salah, juga keliru
Akan membuat hati menjadi ternodai

Reff..
Maafkanlah segala khilaf yang tlah kita terlewati
Tlah membawamu kedalam jalan yang melupakan tuhan
Kita memang harus berpisah
Tuk menjaga diri
Untuk kembali mengarungi hidup
Dalam ridho ilahi

Kutahu bahwa dirimu
Mendambakan kasih suci yang sejati yeee
Kuyakin bahwa dirimu
Merindukan kasih sayang yang hakiki

Kini kusadari Bahwa semua itu
Adalah salah, juga keliru ooo
Akan membuat hati menjadi ternodai

Back to reff.
Dan bila takdirnya kita bersama
Pastilah Allah akan menyatukan kita oooooo

Rabu, Desember 07, 2011

PERMADANI GTT


ini adalah ceritaku ketika ramadhan kemarin, tahun 1432 H, ^^

kapan-kapan tak tulis ah, tapi mungkin belum sekarang. hehehe (aneh)

Ketika Kaki dan Tangan Bicara

Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah yang saya ambil di semester tiga ini. disini saya hanya ingin berbagi pengalaman. semoga berkenan membaca
.

Pada hari ini kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Yasin : 65)
Kalimat diatas adalah sepenggal ayat yang ada dalam al qur’an. Sebuah ayat yang mengisahkan tentang kondisi manusia nantinya di padang mahsyar. Kondisi dimana kebohongan tak mungkin lagi terucap karena kesaksian atas apa yang manusia kerjakan saat masih hidup dituturkan sendiri oleh kaki yang digunakan untuk melangkah atau tangan yang digunakan untuk berbuat. Ada kenangan tersendiri dalam makna ayat tersebut. Sebuah pengalaman yang kualami belum lama ini.

Pada tanggal 23 Oktober 2011 aku mengikuti sebuah training. Training ini diadakan khusus untuk mentor belajar yang berada di bawah naungan lembaga privat dan bimbingan belajar BMT Safinah. Lembaga ini berada di bawah naungan BMT Safinah dan bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak dhuafa. Mereka menyalurkan zakat untuk beasiswa pendidikan anak-anak dhuafa yang berada di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama.

Kamis, November 24, 2011

kesedihan

Setiap orang pasti pernah merasakan kesedihan. Kesedihan merupakan hal yang lazim dirasakan. sebuah kewajaran jika manusia merasakan sedih. Karena tanpa pernah merasakan kesedihan tentunya manusia tak akan bisa merasakan nikmat kebahagiaan yang sesungguhnya. Ibarat sebuah makanan, makanan yang lezat akan terasa lebih lezat jika sebelumnya kita pernah merasakan makanan yang kurang lezat bukan?

Seperti apa yang aku rasakan akhir-akhir ini, aku merasakan banyak kesedihan. Mungkin orang disekitarku tak akan tahu kalau sebenarnya begitu banyak kesedihan yang menyelimuti hatiku. Memang aku berusaha terlihat selalu tersenyum ketika aku berhadapan dengan orang lain. Itu semua aku lakukan karena aku tak ingin kesedihanku ikut menelusup ke hati orang lain. Aku tak ingin merusak kebahagiaan orang dengan kesedihanku. Bukan berarti aku menolak kebaikan orang lain. Entah kenapa aku selalu merasa tak enak hati jika merepotkan orang lain.

Kini aku berusaha untuk tegar, aku tak mau menjadi orang yang mudah menyerah. Suatu ketika ada seseorang yang berkata padaku, "Aku ingin menjadi anak kecil, mereka selalu ceria dan tak punya masalah." Saat itu aku berkata kepanya, "Jangan seperti itu, anggap saja cobaan dari Allah adalah cara-Nya untuk meningkatkan kualitas kita. semakin dewasa semakin banyak masalah yang kita hadapai, itu karena Allah juga ingin meningkatkan kualitas kita."

Kalau saat itu aku bisa mengatakn hal itu kepada orang tersebut kenap kali ini aku tak bisa mengatakannya kepada diriku sendiri???
Semangat Mia!!! Hidup adalah pilihan, dan pilihan yang baik selalu membutuhkan pengorbanan^^

Rabu, Oktober 12, 2011

Empat Ulat Kecil

Pagi..
Empat ulat kecil menari-nari di atas dedaunan
bersenandung menyambut hangat mentari
mengeja detik bersama-sama
mengumpulkan bekal kehidupan

siang..
Mentari tersenyum semakin lebar
empat ulat kecil terus bersenandung
berbagi daun
berbagi tawa
berbagi duka
terus mengeja detik
berlari mengejar sang waktu

sore..
mentari mulai lelah
ulat-ulat kecil semakin cepat mengeja detik
berkejaran dg mentari yg beranjak pulang
tak lg banyak canda
tak lg banyak tawa
ulat-ulat kecil semakin serius mengumpulkan bekal
semua dedaunan dilahap
semua demi mencapai asa

malam..
Mentari telah benar-benar pulang
kini tiba keempat ulat kecil berpisah
tangis kesedihan mengiringi
namun senyum kebahagiaan turut pula mewarnai
empat ulat kecil berjalan dg arah berbeda
memilih tempat ternyaman masing-masing
berselimutkan sutera
menimba ilmu kehidupan
menanti tumbuhnya sayap

fajar..
Semua merekah
ulat-ulat kecil telah memiliki sayap dg warna tersendiri
namun, akankah semua kembali?
Tuk merenda pagi bersama
meniti terik surya bersama
semoga..
Semoga empat ulat kecil bersayap,
ah..bukanlah ulat kecil lagi namanya,
tapi apapun itu, semoga mereka mampu
mampu mengeja detik bersama lagi..


sebentuk kerinduan untuk ketiga sahabatku, Sivi Budiananda Sholikhah, Istiqomah Nur Khumairoh, dan Tri Ratna Ningsih...

_MHd_

Kanvas Putih

Tanpa pikir panjang jemari ini menumpahkan tinta hitam
hingga kini percikan hitam menghias di hamparan kanvas putih

aku menyesal

ku ambil warna cerah
ku kuas perlahan menutupi percikan hitam di kanvas itu
biru muda
tetap saja terlihat bekas hitam disana

aku tak putus asa, ku ambil warna putih
perlahan jemari ini membimbing kuas menyapu warna hitam
sama saja
masih berbekas

apakah memang hitam tak bisa dihapus dengan warna cerah?
Aku tak mau kanvas putih itu hitam atau kelabu
aku ingin ia bersih atau setidaknya berwarna cerah

kini ku sadari
waktu tak mungkin kembali
sekarang semua harus kupikirkan dahulu

walau mungkin bisa kugoreskan warna cerah tuk menutupi hitam
tapi semua tak mungkin sirna sempurna
bekas bayangan pasti tersisa

tak ingin lagi ku tumpahkan hitam atau kelabu
tidak untuk ketiga kalinya


_MHd_

Klt 220811

Bocah Pengumpul Beras

Bocah Pengumpul Beras

belum sempat mentari bersinar
dua kaki kecil telah melangkah
menapaki jalanan ke sebuah pasar

sampai di pasar
kaki itu melangkah ke utara
menyusur diantara penjual beras
kedua matanya bagai bola mata elang
tajam menjelajah ke setiap sudut
memburu butir-butir putih yg terserak
kedua tangan mungilnya dg cekatan menghimpun buliran yg tertumpah
bulir demi bulir bagai detak jantungnya

ah..Bukankah seharusnya tangan itu memegang pena dan buku?
Bukankah seharusnya ia menghimpun ilmu?
Seperti kawan-kawannya,
belajar dan bermain

ingin ia menghampiri kawannya, bermain layang-layang
namun pedih terbayang adik dan ibu tlah menunggu dirumah
menunggu segenggam beras untuk ditanak

_Mhd_

Senin, Agustus 01, 2011

sekeping hati

Hati ini seperti magnet
Mempunyai dua kutub yang saling berlawanan
Merasakan bahagia dan kesedihan dalam satu masa
Seperti gelombang sinus, naik turun
Merasakan ketenangan dan keresahan dalam satu waktu
Hati ini pun seperti benda elastis
Mampu kembali ke keadaan semula saat diberi gaya
Namun seelastis benda elastis
Suatu saat ia pun akan mengalami fatigue
Kelelahan…
Saat batas keelastisan itu dilampaui
Saat gaya diberikan terus menerus
Saat beban tak mampu lagi ia tanggung

Seperti dua utas benang, dirajut sejak 1080 hari lalu
Memberi motif dan warna pada kain kehidupan
Pada persahabatan kita,
Kini kain itu harus terpotong, sanggupkah kita menyambungnya lagi?
Jika hanya satu benang yang dicoba tuk disambung tapi yang lain

Jumat, Mei 06, 2011

Bagai bunga yang telah kuncup,
Rasa hati ini terus menanti
Menantikan sang waktu berbelas kasih,
Memberi sedikit harapan tuk mekar
Disisi lain memang telah bermekaran bunga lain
Memang indah, tapi….
Masa bermekaran mereka sungguh singkat
Hanya dua tiga terbitan mentari
Apakah bungaku juga ingin seperti itu??
Tidak!!!!!!!!!!!
Bungaku tak boleh layu dalam dua tiga terbitan mentari saja
Bungaku akan mekar pada waktunya
Hingga ia akan mengharumkan jiwa ini lebih lama
Menuju keridhoaan Illahi

Kamis, April 28, 2011

aku kau dan dia

Kita bagai dua buah atom perlahan mulai saling mendekat
Hingga lebih dari seratus juta sekon kemudian kita bena-benar dekat
Namun apa yang terjadi?
Kestabilan inti kita mulai terkoyak, tak ada lagi getar persahabatan
Kini, dengan kelajuan luar biasa besar, kau tlah menghilang
Membekaskan sekeping logam dengan dua kutub magnet
Manis, dan pahit
Aku tak tahu apa yang terjadi hingga arah momentummu berubah dari arah semula
Mungkin karena sebuah gaya luar yang mulai mempengaruhi
Dan sebuah atom lain yang mulai mendekat
Ah, sebenarnya sudah lama kaian dekat, meski itu tak bisa mengalahkan periode kita dalam putaran persahabatan,
Namun
Itu menimbulkan gesekan-gesekan luka di kalbu
Tak bisakah kita menghadirkan aku kau dan dia dalam satu putaran yang harmonis?
Bukan aku dank au atau kau dan dia, tapi aku kau dan dia, tak bisakah kita?
Oh sahabatku, sungguh aku tak ingin berburuk sangka padamu
Namun sungguh kau telah melesat begitu jauh sejak dia berada di medanku,
Mungkin memang seharusnya aku membiarkan kau saja yang berotasi dengannya, bukan aku
Maaf…

Sabtu, April 09, 2011

Kau dan Dia

Tanpamu, aku yakin bumi ini masih berotasi
Tapi tanpaNya, masihkah bisa?
Tanpamu, aku yakin langit akan selalu memayungi
Tapi tanpaNya, akankah bisa?
Tanpamu, aku yakin mentari tetap berbagi
Tapi tanpaNya, tetapkah bisa?
Ada tiada hadirmu, aku masih sanggup berdiri
Tapi tanpaNya, aku tak kan sanggup
Ada tiada hadirmu, aku masih bisa bernafas
Tapi tanpaNya, aku tak kan bisa
Ada tiada hadirmu, aku masih mampu tersenyum
Tapi tanpaNya, aku tak kan mampu
Hadirmu mungkin mampu mencerahkan mendung hatiku
Tapi hadirNya mampu mencerahkan seluruh jagat raya
Hadirmu mungkin dapat memberiku semangat baru
Tapi hadirNya dapat memberi semangat ke seluruh alam
Hadirmu mungkin menyiratkan kasihmu untukku
Tapi hadirNya selalu menyiratkan kasih untuk seluruh penghuni bumi
Keberadaanmu kadang menggoreskan sayatan di kalbu
Tapi keberadaanNya selalu menutup sayatan itu
Keberadaanmu kadang menorehkan luka di hati
Namun keberadaanNya selalu mengobati luka itu
Keberadaanmu kadang meninggalkan lubang kekecewaan
Namun keberadaanNya selalu menjahit lubang itu
Dan satu hal yang paling aku yakini adalah
Tanpamu aku masih bisa menapaki jejak kehidupanku
Tapi tanpaNya aku tak yakin aku bisa…..
Sungguh aku menyayangimu,
Tapi aku tak ingin rasa ini melebihi cintaku padaNya
Yogyakarta, 19 Januari 2011

Kamis, Februari 24, 2011

memulai itu tak mudah,
mempertahankan itu sulit,
meningkatkan itu sukar...
tapi perubahan itu perlu,
berubah bukan berarti menghapus semuanya,
berubah bisa dilakukan dengan menambah,
mengurangi,
memulai yang baru...

Sabtu, Februari 12, 2011

Laki-Laki yang Senantiasa Bau Harum Kasturi
Al Imam Ibnul Jauzi mengisahkan dalam Al Mawa’idz Wal Majalis tentang seorang pemuda, Abu Bakar Al Miski namanya. Dia dijuluki Al Miski (Si Kasturi) karena tubuhnya selalu menebarkan aroma wangi yang sangat harum dank has. “Kalau boleh tahu”, Tanya seseorang suatu ketika, “Apa yang menyebabkan Anda selalu memakai minyak misk setiap hari?” “Demi Alloh”, tuturnya, “Sungguh saya tidak pernah memakai minyak misk sejak bertahun-tahun yang lalu. Tetapi saya akan menceritakan sebab tubuhku selalu berbau harum minyak kasturi.
Dahulu pernah adad seorang wanita yang tak berakhlaq, dia menipu dan memperdayaku sehingga aku terpaksa masuk ke dalam rumahnya, dan berusaha menggoda serta merayuku. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari rumah itu. Akhirnya aku dapatkan penyelesaian yang ku rasa agak keterlaluan. Kukatakan padanya, “Ijinkan aku ke WC sebentar…”. Wanita itu memanggil pembantunya dan memerintahkan untuk mengantarku ke WC. Ketika sampai di WC aku mengambil kotoran dan mengoleskannya ke tubuhku. Aku pun kembali pada wanita itu dengan tubuh dan pakaianku belepotan oenuh kotoran. Ia akget sekali.
Seketika itu juga ia memerinyahkan pembantunya untuk mengeluarkanku dari rumahnya. Alhamdulillah, segala puji bagiNya. Aku pulang dan membersihkan diriku yang penuh kotoran.
Pada malam harinya, aku bermimpi mendengar sebuah suara, “Ya Abu Bakar, engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang selain sepertimu. Mulai sekarang akan Kujadikan tubuhmu selalu harum di dunia maupun di akhirat.”. begitulah, mulai saat itu tubuhku selalu mengeluarkan bau wangi minyak misk, dan itu berlanjut sampai sekarang.”

Yang Hina dan Mulia karena Cinta

Yang Hina dan yang Mulia karena Cinta
1. Hubb (mahabbah)
Dalam surah Al Imran ayat 14 “Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan (hubb) kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).”
Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.
Dalam fil gharibil Qur’an dijelaskan bahwa hubb sebuah cinta yang meluap-luap, bergejolak.
2. Wudda
Wudda diterangkan dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 96 “Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal sholeh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka kasih sayang”, jadi wudda (kasih sayang) yang diberikan Allah sebagai hadiah atas keimanan, amal sholeh manusia.
Dipertegas lagi dalam surah Ar Rum ayat 21 “Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah ia menciptakan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berpikir.” Dalam ayat ini Allah menggambarkan ‘cenderung tenteram’ yang dapat diraih dengan pernikahan oleh masing-masing pasangan akan diberi hadiah (ja’ala) kasih sayang dan rahmat.
Wudda adalah cinta yang berupa angan-angan dan tidak akan terraih oleh manusia kecuali Allah menghendakinya, hanya Allah yang akan memberi cinta Nya kepada hamba yang dikehendakiNya. Allah yang akan mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu membelanjakan seluruh hartamu di muka bumi, niscaya kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan cinta jika Allah tidak menghendakinya.
Oleh karena itu teraihnya cinta-wudda pada satu pasangan itu karena kualitas keimanan ruhani pasangan tersebut. Semakin ia mendekatkan diri pada Sang Pemilik Cinta maka akan semakin besarlah wudda yang Allah berikan pada pasangan tersebut. Cinta inilah yang tidak akan luntur sampai di hari akhir nanti sekalipun maut memisahkannya, cinta atas nama Allah, mencintai sesuatu atu seseorang demi dan untuk Allah.
3. Cinta Shobwah
Atau cinta buta, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Alkisah ketika Allah Ta’ala menurunkan Nabi Adam as dan ibu Hawa, yang akhirnya melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan. Habil bersaudari kembar Labuda dan Qabil bersaudari kembar dengan Iklima. Karena tidak ada manusia lagi selain mereka, maka untuk meneruskan keturunan dinikahkanlah keempatnya. Habil yang berperangai kasih sayang dinikahkan dengan Iklima yang secara wajah lebih cantik dibandingkan Labuda. Namun nafsu menguasai hati Qabil, karena sebenarnya ia menginginkan dinikahkan dengan saudari kembarnya, Iklima. Karena cintanya yang begitu mendalam dan ia dikuasai nafsu hingga membuatnya gelap mata. Hingga kemudian ia membunuh saudanya Habil.
Itulah pertumpahan darah pertama yang disebabkan karena cinta pada wanita. Penyesalan tak habisnya datang menghampiri Qabil. Setan telah menguasai nafsunya. Ketika cinta telah dikuasai syetan, maka yang ada adalh kerusakan. Karenanya kita harus berhati-hati membawa hati karena kalau telah dikuasai nafsu syaithoni akan menjadi gelap mata, tak peduli mana yang benar dan mana yang salah, akan dilanggarnya aturan dan norma agama.
4. Cinta Syaghaf
Atau cinta yang memabukkan adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hamper tak mrnyadari apa yang dilakukannya. Al-Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar mesir kepada bujangnya, Yusuf. Al-Qur’an menceritakannya dalm surah Yusuf ayat 23-24 “Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat padaku.” Yusuf berkata “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukanku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.” “Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan krekejian. Sungguh dia (Yusuf) termasuk hamba kami yang terpilih.”
Dalam kisah tersebut Zulaikha sampai lupa diri karena terpesona dan mabuk oleh cinta, hingga ia menjadi seperti orang gila, dan lupa diri. Dalam kisah tersebut menjadi ibrah bagi siapa saja agar jangan sampai terjerumus dalam kehinaan karena cinta nafsu syetan.
Kondisi ini banyak dialami oleh muda-mudi yang mendewa-dewakan cinta, hingga rela melakukan perbuatan zina, dengan dalih atas nama cinta suci. Hingga kemudian budaya valentines day menjadi satu moment perayaan yang diistimewakan sebagai moment mengungkapkan cinta pada pasangannya yang notabene talah menuju ke lembah perzinahan.
Naudzubillahimindzalik.
5. Cinta Mawaddah
Adalah jenis cinta yang mengebu-gebu, membara. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hamper tidak bisa berpikir lain.
6. Cinta Rahmah
Adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri, baginya yang terpenting adalh kebahagioaan sang kekasih, walau untuk itu ia harus menderita. Termasuk dalam cinta rahmah adalh pertalian darah, terutama cinta orang tua pada anaknya, dan sebaliknya.
7. Cinta Mail
Adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam Al-Qur’an disebut dalam konteks poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan pada yang lama.
8. Cinta Syauq
Atau Rindu, term ini bukan dari Al-Qur’an tetapi dari hadits yang menafsirkan Al-Qur’an. Dalam surah Al-Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah maka waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam do’a ma’tsur dari hadits yang diriwayatkan ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah w ail tihab naruha fi qalb al mihibbi.
9. Cinta Kulfah
Yakni perasaan cinta yang disertai kesadran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
Semoga kita menjadi hamba yang mampu menguasai cinta dalam hati kita, hingga kita akan memperoleh kemuliaan disisi Allah Ta’ala. Amiin..
Dikutip dari Buletin Da’wah Hidayah edisi 201/ 30 Mulud 1432 H/ Februari 2011

Senin, Januari 03, 2011

aku ingat beberapa bulan yang lalu,
masih ada yang mengomentari jilbabku (makasih bngt, aku kan berusaha memperbaiki diriku, seperti saranmu)
masih ada yang harus ku tunggu saat les math maupun fisika,
masih ada yang ngantuk saat pelajaran math (walau tidur, tp ttp dia pinter)
masih ada yang mencoret-coret catatanku,
masih ada yang suka menambahkan garam di setiap makanannya, dan memintaku untuk mencicipinya (asin w, hehe)
masih ada yang selalu rajin berangkat pagi2 (apakah gerbang sekolah sudah dibuka???)
masih ada yang kegirangan karena dibilang manis sama ibuku (sebenere manisan jg gula, hahaha, b'canda, km memang manis kq dikit, laahhh????)
masih ada yang selalu menengahi, dan selalu menjadi yang paling sabar
masih ada yang lain-lain...
namun semua kini telah berlalu,
menjadi sebuah kenangan indah, dan aku pun selalu merindukan masa itu lagi,
walu ku akui kadang aku sebel dengan gurauan kalian yang itu, tapi entah kenapa aku tak pernah bisa marah pada kalian???
aku kangen saat kita bisa kumpul (sebenere bener2 berempat tu susah juga waktunya...)
Dari tempat itu semua bermula,
Dari tempat itu semua berawal,
Aku tak tahu bagaimana melukiskannya,
Kadang kelabu, namun ada sedikit rona merah,
Kira-kira 12960 jam yang lalu semua kelabu maupun rona itu terpatri di hatiku
Aku kadang berpikir, apakah aku menyesal?
Kalau ternyata aku salah mengartikan,
Kalau ternyata aku salah menduga,
Kalau ternyata aku salah menyangka,
Aku tak tahu,
Aku mencoba bertanya pada sang waktu,
Namun hingga detik ini pun semua tak kunjung kutemui jawabnya,
Kepada siapakah aku harus bertanya lagi?
Karena mulut ini seakan membeku,
Lidah ini kelu untuk bertanya pada yang lain,
Ya Allah, hanya Engkau lah yang kan mampu memberi jawabnya,
Melalui waktu yang terus bergulir,
Ataukah melalui rona itu sendiri…
Semua hamba pasrahkan padaMu ya Rabb…